Rabu, 29 September 2010

Rabu, 29 September 2010

Amaran terhadap Kepura-puraan
Alfa dan Omega jilid 7, Bab 7

“Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.” (Kisah 5:5).

Banyak dari oang pecaya mula-mula dipisahkan dengan cepatnya dari keluarga dan sahabat-sahabat oleh orang-orang Yahudi yang marah, sehingga mereka perlu disediakan makanan dan naungan. Tetapi orang-orang percaya “mereka sehati sejiwa , dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.” (Kisah 4:32).

Untuk itu Ananias dan Safira telah membuat perjanjian melakukan kebajikan bersama yang lainnya orang-orang yangmengaku pengikut ini telah mendengar pekabaran Injil; mereka hadir pada hari Pentakosta. Dengan keyakinan yang kuat terhadap Roh Kudus pasangan itu telah mengadakan perjanjian kepada Tuhan untuk memberikan hasil penjualan dari harta tertentu kepada gereja. Tetapi mereka berserah pada sifat tamak, menyesali janji mereka dan merasa bahwa mereka terlalu teruru-buru. Setelah membicarakan masalah itu kembali, mereka memutuskan untuk tidak memenuhi perjanjian mereka dan menahan sebagian besar uang untuk diri mereka sendiri.

Allah membenci kepura-puraan dan kepalsuan. Petrus diberikan terang oleh Roh tentang penipuan itu, dan ia menegur Ananias dan Safira. Pengungkapan itu mengakibatkan kematian mereka. Dalam kebijaksanaan Allah, teguran ini diperlukan untuk menjaga gereja muda itu menjadi kacau. Ini merupakan peringatan kepada gerja Kristen sepanjang zaman untuk menghidari kepura-puraan dan kepalsuan.

Pokok Pikiran: “Tetapi hati manusia menjadi keras oleh sifat cinta diri, dan seperti Ananias dan Safira, mereka tergoda untuk menahan sebagian dari harganya, sementara berpura-pura memenuhi tuntutan Allah. Banyak orang yang meggunakan uang dengan borosnya dalam pemuasan diri sendiri. Pria dan wanita mempertimbangkan kesenangan mereka sendiri dan memuaskan cita rasa mereka sendiri, sementara mereka membawa kepada Allah suatu persembahan yang tak rela dan terpaksa. Mereka lupa bahwa Allah pada suatu hari akan menuntut suatu perhitungan yang keras bagaimana kekayaannya telah digunakan, dan Ia tidak lagi menerima dengan jumlah yang sedikit sekali yang mereka berikan kedalam perbendaharaan dari pada Ia menerima persembahan Ananias dan Safira” (Alfa dan Omega, jld. 7 hlm.63)

Pelajaran Hari Ini: Allah menyukai pemberi yang suka hati dan iklas. Janji kepada Allah harus di tepati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar