Di Gerbang Bait Suci
Alfa dan Omega, jilid 7, Bab 6
“Emas dan Perak tidak ada padaku tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus , orang Nazaret itu, berjalanlah” (Kisah 3:6).
Petrus dan Yohanes pergi kebait suci untuk beribadah, ketika itu mereka melihat di “Gerbang indah” seorang yang lumpuh sejak lahir yang rindu melihat Yesus agar ia bisa disembuhkan. Ia membujuk beberapa teman untuk membawa dia tiap hari kebait suci, kalau-kalau ia bisa bertemu Yesus—tetapi kemudian ia megetahui bahwa Yesus telah disalibkan.
Ketika Petrus dan Yohanes lewat, orang lumpuh itu meminta uang. Petrus menyatakan kemiskinannya tetapi memberikan apa yang ia miliki—kemurahan dan kuasa Kristus. Lebih dari itu, ia mengangkat silumpuh itu dengan tangannya, dan membantu dia berdiri, tanpa rasa sakit. Orang-orang disitu melihat apa yang terjadi, dan mereka mendengar dengan jelas bahwa penyembuhan itu telah dilakukan atas nama dan kuasa Yesus dari Nazaret yang telah dibangkitkan Allah dari kematian.
Orang yang disembuhkan itu mengikuti Petrus karena sukacita, sementara orang banyak dengan cepat berkerumun. Petrus memberikan khotbah hebat lainnya tentang Mesias yang disalibkan dan telah dibangkitkan. Menskipun dengan adanya keajaiban ini, para imam dan penguasa mempertahankan kekerasan hati mereka—dan mereka menahan Petrus.
Hal berikutnya, para penguasa, tua-tua, dan juru tulis bertemu untuk persidangan. Petrus tidak lagi menurutkan kata hati dan percaya diri seperti yang mereka kenal dulu. Gantinya, ia membela dirinya sendiri dan Tuhannya dengan baik.
Pokok Pikiran: “murka Allah tidak dinyatakan terhadap orang-orang berdosa yang tidak bertobat hanya sebab dosa-dosa yang telah mereka lakukan, tetapi karena panggilan untuk bertobat, meka memilih untuk meneruskan perlawanan, mengulangi dosa-dosa perlawanan yang lalu, dalam terang yang telah diberikan kepada mereka. Kalau pemimpin Yahudi telah menyerah kepada kuasa Roh Kudus, mereka akan di maafkan; tetapi mereka bertekad untuk tidak menyerah. Dalam cara yang sama, orang berdosa oleh perlawanan terus-menerus, menempatkan dirinya sendiri dimana Roh Kudus tak dapat mempenaruhinya” (Alfa dan Omega, jld. 7 hlm. 52).
Pelajaran Hari Ini: Tiap keputusan yang kita buat hari ini—baik atau jahat—mengakibatkan mudahnya kita membuat keputusan yang sama dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar