Minggu, 12 September 2010

Minggu, 12 September 2010

Ukuran Pengampunan
Membina Kehidupan Abadi, Bab 19

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" (Matius 18:21)

Tidak ada yang bisa membenarkan roh yang tidak mengampuni. Mereka yang tidak mau mengampuni orang lain tidak bisa menerima karunia pengampunan Allah bagi diri mereka sendiri, karena mereka tidak memahami pengampunan—tidak tahu bagaimana mengampuni juga bagaimana menerima pengampunan.
Para rabi mengajarkan bahwa seseorang idak perlu mengampuni seseorang setelah pelanggaran yang ketiga. Petrus, yang berpikir untuk mengikuti teladan baik Yesus, mengusulkan perpanjangan pengampunan sampai tujuh pelanggaran. Tetapi Kristus membantu dia (dan kita) melihat bahwa kita jangan pernah berhenti mengampuni. Bukan “tujuh kali,” Yesus memberitahu Petrus, “tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.” Kasih mengampuni sesering yang diperlukan. Kasih itu tidak perhitungan. Begitulah Allah mengampuni kita, dan demikianlah kita harus mengampuni saudara-saudara kita.kita telah menerimanya cuma-cuma dari Allah; mari kita memberikan dengan cuma-cuma juga kepada orang lain. Raja dalam perumpamaan Yesus bertanya kepada hambanya, “Bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” (Matius 18:33) kita harus mengampuni mereka yang bersalah kepada kita dengan cara yang sama kita inigin mereka mengampuni kita bila yang sebaliknya terjadi. Kemurahan pengampunan Allah kepada kita harus menjadi ukuran kemurahan yang kita tunjukkan kepada orang lain.
Pengampunan tidak berarti bahwa kita menganggab dosa itu ringan. Fakta bahwa Allah akan selalu mengamuni kita tidak berarti bahwa kita tidak mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi perintah-Nya. Mereka yang telah diampuni akan semakin berhati-hati untuk menunjukkan rasa syukur mereka oleh penurutan.

Pokok Pikiran: “Kita tidak diampuni sebab kita mengampuni, tetapi sabagaiman kita mengampuni. Dasar dari segala pengampunan terdapat dalam kasih Allah yang tidak berdasarkan jasa; tetapi oleh sikap kita terhadap orang lain kita tunjukkan apakah kita sudah menjadikan kasih itu milik kita. Oleh sebab itu Kristus berkata “Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu’ Matius 7:2” (Membina Kehidupan Abadi, hlm. 18).

Pelajaran Hari Ini: Jika kita tidak mengampuni orang lain, Allah tidak bisa mengampuni kita. Bukan karena Ia tidak mau tetapi karena kita tidak bisa menerima pengampunan-Nya bila kita tidak mempunyai hati yang megampuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar