Kamis, 19 Agustus 2010

Senin, 23 Agustus 2010

Tujuan Pelayan yang Sebenarnya

Khotbah Di Atas Bukit, Bab. 4


“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga” (Matius 6:1).

Prinsip-prinsip yang dimiliki orang-orang Farisi dicirikan oleh kecendrungan alamiah manusia di sepanjang masa, dan ketika Juruselamat menunjukkan perbedaan antara semangat dan metode-Nya dengan yang dimiliki para rabi, ajaran-Nya sama-sama bisa diterapkan kepada orang-orang disepanjang masa. Di zaman Kristus, orang-orang Farisi dianggab terhormat secara duniawi dan makmur sebagai upah kebajikan mereka, dan mereka terus-menerus mencoba mendapatkan kesukaan Allah supaya memperoleh mamfaat ini. Pada saat yang sama mereka mempertunjukkan kedermawanan mereka dihadapan orang-orang untuk memperoleh reputasi atas kekudusan dan kebenaran.

Yesus menegur hasrat mendapat kehormatan dan perhatian ini. Ia mengajarkan bahwa kesalehan sejati tidak memamerkan diri. Oleh perbuatan mereka yang baik, para pengikut Kristus harus membawa kemuliaan, bukan untuk diri mereka sendiri, tatapi kepada Dia yang melaluinya kasih karunia dan kuasa membuat pekerjaan baik mereka mungkin terjadi.

Allah tidak pernah meninggalkan satu jiwa, tidak pernah membiarkan kita berjalan sendiri, selama ada pengharapan untuk keselamatan kita. Bapa surgawi mengikuti peringatan-peringatan dan jaminan kasih sayang sampai kesempatan dan keistimewaan lain akan sia-sia seluruhnya. Dengan menolak Roh Allah, seseorang mempersiapkan jalan untuk penolakan lebih jauh saat Roh datang dengan kuasa lebih agung. Jadi, ia melalui satu tahap penolakan menuju penolakan lain, sampai akhirnya terang itu akan gagal memberi pengaruh, dan ia akan berhenti berespon pada ukuran Roh Allah mana pun.


Pokok Pikiran: “jika engkau mau mencari Tuhan dan bertobat setiap hari; jika engkau mau bebas dan bersukacita di dalam Tuhan… datang membawa beban kepada Kristus,- beban penurutan dan pelayanan, - segala persungutanmu akan reda, segala kesukaranmu akan lenyap, segala masalah yang membingungkan yang kini menghadangmu akan teratasi” (Khotbah Di Atas Bukit, hlm.115).

Pelajaran Hari Ini: motif adalah kunci dari pelayanan kita bagi Allah. Bila motif itu benar, pelayanan kepada Dia menjadi suatu kesenagan – suatu beban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar