Ucapan-ucapan Bebahagia
Khotbah Di Atas Bukit, Bab 1,2
“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka” (Matius 5:1, 2)
Pada khotbah diatas bukit itu, Kristus membuka kepada manusia sifat kerajaan rohani-Nya atas kasih, karunia, dan kebenaran. Sasaran-Nya adalah yang miskin rohani, yang lemah lembut, mereka yang dianiaya Karena membela kebenaran. Kerajaan surga kepunyaan mereka ini. Meskipun tidak sepenuhnya dipenuhi, perkerjaan itu telah dimulai didalam mereka, yang membuat mereka layak di kerajaan kekal-Nya.
Melalui keinginan meninggikan diri kita sedang mengikuti jalan Hawa di Eden. Cinta diri menghancurkan kedamaian kita; kita tergantung pada kondisi kehidupan bagi kebahagiaan kita. Tetapi Yesus mengajarkan bahwa kebahagiaan itu berasal dari kebenaran.
Kebenaran itu kesucian – keserupaan dengan Allah – dan “Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:16). Kebenaran itu sejalan dengan hukum Allah, karena “segala perintah-Mu benar” (Mazmur 119:172), dan “kasih adalah kegenapan hukum Taurat” (Roma 13:10). Kebenaran itu kasih, dan kasih itu adalah terang dan kehidupan Allah. Kebenaran Allah diwujudkan dalam Kristus. Kita menerima kebenaran dengan menerima Dia.
Saat kita menerima kesempurnaan tabiat Juruselamat, kita akan ingin benar-benar diubahkan dan dibarui dalam gambaran kemurnian-Nya. Semakin kita mengetahui Allah, maka akan semakin tinggi cita-cita tabiat kita dan akan semakin sungguh-sungguh kerinduan kita untuk memantulkan keserupaan-Nya. Suatu elemen Ilahi berpadu dengan manusia ketika jiwa menggapai Allah.
Pokok Pikiran: “Kasih Ilahi yang bersinar dalam hati, keselarasan tabiat Kristus yang nyata dalam hidup adalah bagaikan sekilas pandang dari surga yang ditujukan kepada manusia di dunia, agar mereka dapat menghargai keunggulannya.
Dengan demikian manusia di pimpin untuk mempercayai ‘kasih Allah kepada kita.’ 1Yohanes 4:16. Jadi hati yang pernah berdosa dan jahat disucikan dan di ubah, supaya dinyatakan ‘tak bernoda dan penuh kegembiraan dihadapan kemuliaan-Nya. Yudas 1:24” (Khotbah Di Atas Bukit, hlm. 51, 52).
Pelajaran Hari Ini: Pedoman Allah untuk kebahagiaan dalam kehidupan sekarang ini – dan kehidupan di masa mendatang – adalah cara kehidupan yang paling aman dan paling baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar