Senin, 30 Agustus 2010

Senin, 30 Agustus 2010

Pelajaran-pelajaran Lain dari Penaburan Benih
Membina Kehidupan Abadi, Bab 6

“Karena kami adalah kawan Sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah” (1Korintus 3:9).

Allah memiliki banyak pelajaran berharga untuk diajarakan pada kita dari pekerjaan menabur benih dan cara tanaman bertumbuh saat ia berkembang dari benih itu. Segala sesuatu dialam bekerja sesuai dengan hukum Allah. Kita harus mengajar anak-anak kita untuk mengenali kuasa-Nya bekerja dengan segala sesuatu di alam sehingga mereka bisa melihat tangan-Nya dalam kenyataan spiritual juga. Mereka bisa memiliki iman dalam Dia dan menyadari kekuatan-Nya dalam kehidupan mereka saat mereka mulai memahami cara Ia menyediakan kebutuhan di alam dari semua mahluk hidup. Mereka akan lebih mampu bekerjasama dengan Dia dalam kehidupan mereka sendiri.
Di alam, kita bisa melihat kerjasama usaha Ilahi dan manusia dalam cara tanaman bertumbuh. Kecuali manusia menabur benih, maka tidak akan ada hasil. Tetapi tanpa kuasa Ilahi Allah dalam menyediakan kebutuhan sinar matahati dan hujan, benih itu tidak akan berkecambah atau bertumbuh. Sama halnya dalam hal-hal kerohanian. Dalam pembentukan tabiat, dan tiap aspek pekerjaan Kristen, kita manusia memiliki bagaian yang harus dilakukan, tetapi kita harus bekerja sejalan dengan kuasa Ilahi atau usaha kita akan sia-sia.
Saat anak-anak kita berkembang, kita harus menanamkan dalam diri mereka karunia dan kuasa Ilahi yang sesuai dengan tiap tahap kehidupan mereka, membiarkan mereka bertumbuh secara alami sebagaimana tanaman di taman. Bila kita melakukan demikian, Penabur Ilahi akan menanam dalam jiwa mereka benih yang akan bertahan selamanya.

Pokok Pikiran: “Dalam undang-uandang Allah mengenai alam, akibat mengikuti penyebab dengan kepastian yang tidak bisa keliru. Penyabitan akan menunjukkan bagaimana penaburan itu telah dilakukan. Pekerja yang malas dihukum oleh akibat pekerjaannya. Tauain memberikan kesaksian tentang dia. Begitulah pula dalam perkara-perkara rohani; kesetiaan setiap pekerja diukur oleh hasil-hasil pekerjaannya. Sifat pekerjaannya, apakah rajin atau malas akan tampak dari hasil penuaiannya. Begitu pulalah nasibnya akan ditentukan untuk selama-lamanya.” (Membina Kehidupan Abadi, hlm 61).

Pelajaran Hari Ini: Karakter saleh itu bukan hasil yang ada begitu saja. Benih yang ditabur menghasilkan tuaian yang pasti—entah itu untuk kehidupan atau kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar