Minggu, 26 September 2010

Minggu, 26 September 2010

Pentakosta
Alfa dan Omega, jilid 7, Bab 4

“Ketika tiba hari pentakosta, semu orang percaya berkumpul di satu tempat” (kisah 2:1)

Ketika para murid menanti –nanti kegenapan janji Kristus, mereka merendahkan hati mereka dalam pertobatan sejati dan mengakui ketidak percayaan mereka. Dan mereka bertekad bahwa, sebisa mungkin, mereka akan menebus ketidak percayaan mereka yang lalu dengan cara berani mengakui Yesus dihadapan dunia. mereka berdoa meminta kemampuan untuk berkhotbah dan mengajar secara efektif. Mengesampingkan semua perbedaan mereka dan semua keinginan untuk kedudukan tinggi, mereka menjadi erat bersatu dalam persekutuan Kristen.

Hari persiapan ini adalah hari-hari pencarian hati yang dalam. Para murid merasakan kebutuhan rohani mereka dan meminta Roh Kudus kepada Tuhan yang akan melayakkan mereka untuk pekerjaan penyelamatan jiwa. Pada hari Pentakosta Roh itu datang atas para murid yang sudah menunggu dengan kepenuhan yang menjangkau setiap hati. Mereka mulai berbicara dalam bahasa yang lancar yang belum pernah mereka bisa lakukan sebelumnya. Sekarang mereka bisa dengan bebas berbicara kepada banyak orang Yahudi yang berasal dari berbagai negeri untuk merayakan pesta itu di Yerusalem. Sejak saat itu, bahasa para murid itu menjadi murni, sederhana, dan akurat, baik berbicara dalam bahasa mereka sendiri atau dalam bahasa asing.

Para imam dan penguasa sangat marah dengan menifestasi keajaiban ini. Petrus menyatakan bahwa pertunjukan roh ini merupakan penggenapan langsung dari nubuatan Yoel (lihat Yoel :28-32).

Dalam khotbahnya, Petrus dengan jelas mengemukakan fakta bahwa orang-orang Yahudi telah menolak Kristus karena mereka telah di tipu oleh para imam dan penguasa dan bahwa bila mereka menunggu para pemimpin ini untuk mengakui Kristus sebelum mereka berani melakukannya sendiri, mereka tidak akan pernah menerima Dia.

Pokok Pikiran: “Pekabaran rasul-rasul sendiri, meskipun jelas dan meyakinkan, tidak akan menghilangkan prasangka yang telah menahan begitu banyak bukti. Tetapi Roh Kudus menjelaskan pekabaran kedalam hati dengan kuasa Ilahi. Perkataan rasul-rasul adalah sebagai anak panah yang tajam dari Yang Mahakuasa, menghukum manusia dari kesalahan mereka yang mengerikan dalam menolak dan menyalibkan kemuliaan Tuhan” (Alfa dan Omega, jld 7, hlm. 38).

Pelajaran Hari Ini: Perkataan kita yang paling meyakinkan untuk Kristus tidak pernah lebih kuat ke hati para pendengarnya daripada kuasa Roh Kudus yang menyertainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar