Latihan bagi Kedua belas Murid
Alfa dan Omega, jld 7, Ba 2
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa” (Yohanes 14 : 12).
Yesus tidak memilih orang-orang Yahudi Sanhedrin yang terpelajar atau penguasa Roma untuk menjalankan peerjaan-Nya. Ia memilih orang-orang bersahaja yang bisa Ia latih sebagai para pemimpin gereja-Nya. Kemudian, mereka akan melatih orang lain dan mengutus mereka pergi dengan pekabaran Injil.
Ia mengurapi kedua belas murid sebagai langkah pertama dalam organisasi gereja itu, dan dalam melakukan itu, Ia memilih perwakilan yang lemah yang kepadanya Firman dan Roh-Nya dapat disebarluaskan ke duania. Tugas utama mereka adalah pergi sebagai saksi-saksi-Nya untuk mengabarkan kedunia apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang Dia.
Salah satu pelajaran penting yang Yesus coba ajarkan kepada para murid-Nya adalah bahwa dalam kerajaan Allah tidak ada batas wilayah, tidak ada kasta, tidak ada kaum ningrat, tidak ada golongan yang lebih tinggi atau lebih rendah. Di dalam Dia, dinding pemisah antara bangsa Israel dan semua bangsa lain dilenyapkan (lihat Efesus 2 : 4).
Para murid itu memiliki karakter berbeda; mereka akan menemukan kesatuan dalam rasa, pikiran, dan tindakan hanya didalam Kristus.
Pokok Pikiran: “Sementara pekerjaan Kristus di dunia ini berakhir, dan Ia menyadari bahwa Ia haus segera meninggalkan murid-murid-Nya untuk melaksanakan pekerjaan tanpa pengawasan pribadi-Nya, Ia berusaha untuk memberanikan mereka dan menyediakan mereka untuk masa depan. Ia tidak menipu mereka dengan pengharapan yang palsu. Sebagai suatu buku yang terbuka Ia membaca apa yang harus ada. Ia mengetahui bahwa Ia hapir terpisah dari mereka, untuk meninggalkan mereka sebagai domba di antara serigala…… Ia megtahui bahwa untuk bersaksi bagi-Nya sebagai Mesias, beberapa dari mereka akan menderita kematian. Dan beberapa dari hal ini di ceritakan-Nya kepada mereka. Dalam berbicara tentang masa depan mereka, Ia jelaskan dan memastikan bahwa dalam ujian yang datang mereka akan mengingat perkataan-Nya dan di kuatkan untuk percaya kepada-Nya sebagai Penebus” (Alfa dan Omega, jld 7, hlm 18).
Pelajaran Hari Ini: Salah satu kekuatan gereja adalah keragamannya. Kita perlu menghargai perbedaan-perbedaan ini dan mendapat mamfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar