Kamis, 16 September 2010

Jumat, 17 September 2010

Tanpa Pakaian Pesta
Membina Kehidupan Abadi, Bab 24

Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. (Matius.22:8).

Perumpamaan tentang pakaian pesta adalah ilustrasi lain dari ajakan Injil. Dalam cerita ini, Yesus berpusat pada mereka yang datang untuk merayakan acara makan malam pernikahan tetapi tidak ingin menghormati raja yang mengadakan pesta itu.
Pakaian pesta yang diminta raja untuk dipakai tiap tamu pada pesta pernikahan itu. Alkitab berkata bahwa linen halus itu adalah “perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus” (Wahyu 19 : 8). Hanya kain ini yang bisa melayakkan kita hadir di hadapan Allah, dan Ia memberikannya sebagai hadiah cuma-cuma dari kasih karunia-Nya.
Tetapi ketika raja melihat para tamunya, ia memperhatikan bahwa satu orang tidak mengenakan pakaian yang dengan murah hati Ia sediakan. Ini mewakili penghakiman, ketika karakter sejati tiap orang akan dinyatakan. Tidak semua yang mengaku Kristen adalah murid yang sejati. Sebelum upah akhir diberikan, harus diputuskan siapa yang layak mendapat warisan kebenaran. Keputusan ini harus dibuat sebelum kedatangan Kristus kedua kali di awan-awan, karena ketika Ia datang, upah-Nya ada bersama Dia “untuk membalaskan kepada setiap orang yang menurut perbuatannya” (Wahyu 22 : 12).
Tamu yang menolak mengenakan pakaian pesta tidak ada alasan. Ia telah menolak satu-satunya hal yang akan melayakkan dia mendapat tempat di meja itu. Mereka yang menolak karunia kebenaran Kristus juga menolak satu-satunya hal yang melayakkan mereka duduk bersama Dia di pesta pernikahan dalam kerajaan-Nya.

Pokok Pikiran: “Pakaian ini, pakaian kebenaran-Nya sendiri, akan dipakaikan Kristus kepada setiap jiwa yang bertobat dan percaya….
“Pakaian ini, yang ditenun dengan alat tenun surga, tidak mengandung sehelai benang pun buatan manusia. Kristus dalam keadaan kemanusiaan-Nya menghidupkan suatu tabiat yang sempurna, dan tabiat ini dipersembahkan-Nya kepada kita” (Membina Kehidupan Abadi, hlm. 241).

Pelajaran Hari Ini: Tidak ada perbuatan yang kita perbuat bisa menutupi dosa kita. Itulah sebabnya Allah memberikan kita jubah kebenaran Yesus yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar