Jumat, 04 Maret 2011

MUKJIZAT DI BARISAN KEMATIAN

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17).

Sam Tannihyll, seorang penjahat yang menceritakan kisahnya berada di barisan kematian, merupakan satu contoh dramatis tentang kuasa Firman Alla yang mengubah kehidupan seseorang sepenuhnya. Masa kanak-kanak Sam jauh dari ideal. Orang tuanya bercerai ketia ia berusia 5 tahun, dan dia keluar masuk puluhan keluarga yang bereda-beda, sehingga membuat dia kebigungan dan merasa tidak diinginkan. Pada usia 10 tahun Sam memulai satu rangkaian kecil-mencuri barang-barang kecil di toko, masuk tanpa izin ke daerah larangan-yang menuntun kepada perbuatan lebih besar.

Akhirnya Sam dihukum atas pemalsuan dan dimasukkan ke penjara. Setelah dipenjara 5 tahun ia dilepaskan, namun dua minggu berikutnya dia merampok sebuah restoran kecil di Ohio. Setelah memaksa masuk seorang pelayan ke dalam mobilnya, ia melarikan mobil ke luar kota. Pada hari berikutnya, tubuhnya ditemukan babak belur dipukuli. Suatu waktu, Sam ditangkap dan diganjar hukuman mati dikursi listrik. Sementara di penjara ia dikunjungi beerapa orang Kristen. Orang Kristen itu memberitahu Sam, “Anak lelaki saya berkata Anda boleh memilikinya dengan satu syarat: Anda harus membacanya.”

Meskipun pada awalnya sam hanya tertarik pada sedikit terhadap Alkitab, ia akhirnya membacanya untuk menghilangkan rasa jenuh. Ia segera tertarik dengan bacaan itu. Kata-katanya sendiri menyatakan perjalanan rohaninya: “jadi saya mulai dengan buku Matius, dan saya membaca semua bagian yang disebut Perjanjian Baru…. Waktu itu saya adalah…. Seorang pembunuh, tetapi saya membaca dimana orang-orang dalam Alkitab juga adalah pelanggar hukum, kemudian saya jadi gelisah; saya menginginkan kedamaian pikiran yang diberikan Allah, tatapi bagaimana saya bisa berbicara kepada Dia? Bisakah Dia mendengar bila anda berdoa? Dan akankah Dia menjawab seorang pia yang tidak pernah mendengar tentang Dia?... jadi saya coba berdoa. Saya berdoa minta bantuan…. Saya coba sekali lagi… Selama tiga hari tidak ada jiwa yang lebih menderita di bumi ini daripada saya…. Saya bersujud dan benar-benar mengakui setiap perbuatan salah yang bisa saya ingat, dan meminta Allah untuk membantu saya. Tidak pernah saya mengalami perasaan luar biasa seperti itu dalam hidup. Ya, saya merasa Roh Allah saat Ia membawa kasih-Nya ke dalam hati saya…. Saya berada dalam sel di barisan kematian, tetapi saya merasa lebih bebas di sini daripada yang pernah saya rasakan di jalanan. Bagi saya kematian adalah satu langkah lebih dekat kepada Yesus…. Tidak ada dosa yang terlalu hitam yang tidak bisa di basuh seputih salju oleh darah Yesus Kristus.”

Kristus masih menerima manusia yang putus asa karena dosa. Jika anda belum menyerahkan hidup anda kepada Dia, mengapa tidak melakukannya sekarang.

Kamis, 03 Maret 2011

BIARKAN API ITU TERCURAH

Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. (Maleakhi 3:2)

Salah satu daya tarik Amerika yang terkenal adalah pertunjukan kembang api Taman Nasional Yosemite. Pada satu malam musim panas, para turis diseluruh dunia akan berkumpul di bawah Glacier Point tempat untuk pertunjukan dramatis. Tepat pada hitungan Sembilan, satu suara terdengar di lokasi tempat menunggu, “Jatuhkan apinya!”

Dan 3000 kaki diatas lembah itu, sebuah suara menjawab, “Api jatuh!”

Bara api menyala di tengah ngarai gelap malam musim panas itu. Nyalanya turun kebawah granit putih dinding pegunungan itu. Tidak seorangpun yang melihat jatuhnya api akan melupakannya.

Di seluruh Kitab Suci, api melambangkan kehadiran Allah. Ketika anda menemui kehadiran Allah yang dipenuhi api, maka kehidupan anda diubahkan selamanya. Musa masuk kehadirat Allah di tengah semak belukar yang terbakar (Kel 3:2-6). Imam besar mengalami kehadiran Allah antara kerub ditempat yang maha kudus di bait suci di bumi (Kel 25: 22). Elia menantang para nabi Baal di gunung Karmel, dan api pun turun. Kitab Raja-raja yang pertama, pasal 18 ayat 38, 39 melukiskan pemandangan itu dengan kata-kata “lalu turunlah api TUHAN.” Api kehadiran Allah menyela di mezbah Elia. Orang-orang bersujud ketanah dan berseru, “TUHAN, Dia-lah Allah.”

Api pentakosta mengubah Petrus menjadi seorang pengabar Injil yang hebat lebih dari 3000 orang dibabtiskan di satu tempat pada satu hari. Api terus tercurah kepada umat percaya yang mula-mula ini sampai “Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak” (Kis 6:7). Para murid itu menunggangbalikkan dunia. Kuasa Roh mengubahkan bukan hanya mereka tetapi juga keluarga mereka, teman-teman mereka, dan komunitas mereka.

Allah rindu agar apinya tercurah kembali. Ia rindu membakar sampah dosa di dalam hati kita agar api kehadirann-Nya bisa menerangi dunia. ia merindukan hari ketika dunia akan terbakar dengan kasih-Nya. Itu terjadi pada saat Pentakosta dan itu akan terjadi lagi.

Oh Allah, biarkan api itu tercurah!

Rabu, 02 Maret 2011

PELAJARAN DARI SEPOTONG ROTI SOSIS

“Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Yohanes 5:30).

Sebuah kisah diceritakan tentang seorang pekerja bangunan yang makan roti sosis tiap hari sebagai makanan siang. Hari demi hari dia makan roti yang sama. Suatu hari, dia makan bersama seorang teman, pria itu terhenti ditengah gigitan roti yang sudah habis dimakan setengahnya dan menggerutu. “saya benci roti sosis!” setelah diam beberapa saat ia mengulangi, “saya benci roti sosis!”

“mengapa tidak meminta kepada istrimu?” Tanya temannya dengan lembut “saya yakin dia akan membuatkanmu yang lain.” Pria itu mendengus, “saya sendiri yang menyediakan sosis itu.”

Sebagian besar sosis’ dalam kehidupan, kita kemas sendiri. Berbeda dengan teori populer, kita sebenarnya bukan semata-mata korban dari penyakit masyarakat. Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang berpikir cerdas. Dia telah memberikan kita kuasa memilih.

Ketika Allah menempatkan orangtua pertama kita di rumah taman mereka, Dia memberikan kepada mereka kuasa memilih. Mereka tidak ditakdirkan untuk gagal, menjadi korban persekongkolan kosmik, atau boneka yang dimanipulasi oleh benang ilahi. Intisari gambaran Allah adalah kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan moral. Kebebasan memilih dan menerima tanggung jawab untuk pilihan-pilihan yang kita buat adalah inti dari apa artinya menjadi manusia. Allah begitu menghargai kebebasan kita untuk memilih, bahkan Ia membiarkan kita untuk membuat pilihan-pilihan yang salah sekalipun, untuk menjaga kemampuan memilih kita. Pilihan-pilihan positif membawa hasil positif. Pilihan-pilihan negatif membawa akibat yang negatif.

Sejarah Alkitab dinodai kehidupan orang-orang yang hancur yang telah membuat pilihan-pilihan buruk. Kemarahan Kain yang tak terkendali menuntun dia membunuh adiknya. Ia menghabiskan hidupnya melarikan diri. Nafsu daud yang tak terkendalikan menuntun dia melakukan perzinahan dengan Betsyeba. Meskipun dia menerima pengampunan, tindakannya telah menghancurkan hubungan keluarganya. Keinginan Yudas yang tak terkendali terhadap uang membuat dia menjual Tuhannya dengan harga murah. Kehidupannya yang secara unik bertalenta berakhir terlalu cepat. Pilihan-pilihan buruk menuntun pada akibat yang membawa petaka.

Pikirkan Yususf, Daniel dan Paulus. Pilihan-pilihan positif mereka menuntun pada hasil yang menakjubkan. Pilihan Yusuf meolak rayuan istri Potifar mengubah perjalanan sejarah Mesir. Pilihan Daniel menolak anggur Babel mengubah alur sejarah Babel. Pilihan Paulus menolak penyembahan berhala kaisar mengubah sejarah roma.

Allah tidak memberikan karunia yang lebih besar selain kuasa memilih. Pilihan-pilihan yang benar dapat mengubah kehidupan anda lebih baik. Kini, ingatlah bahwa kita yang membungkus ‘sosis’ kehidupan kita sendiri. Bertekadlah membuat pilihan-pilihan yang baik dan jalani kehidupan yang berkelimpahan yang Allah ingin anda jalani.

Selasa, 01 Maret 2011

HARI ESOK YANG BARU

Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, (Titus 2: 13)

Kita memerlukan satu pengharapan yang kuat yang bisa memelihara kita ketika ketidak pastian menutupi kaki langit. Ancaman-ancaman melemahkan telah menyerang dunia kita. Hanya membuka sebuah paket, atau naik pesawat atau kereta, atau ketengah kota, maka telah menjadi satu peristiwa yang penuh tekanan sekarang ini. Kita berjaga-jaga dengan ketidakpastian.

Kita memerlukan pengharapan sekarang ini, karena berbagai pertanyaan memenuhi benak kita: Siapakah yang mengetahui masa depan? Akankah para teroris yang menang? Atau yang lain? Akankah dunia berakhir dengan ledakan atau dengan sesuatu yang lebih baik.

Saya percaya bahwa Seorang yang lain mengetahui masa depan. Bahwa Dia telah merencanakan satu akhir yang lebih baik sejak dulu. Yesus Kristus membuat satu janji kepada para pengikut-Nya di masa akhir pelayanan-Nya di bumi. Dicatat: “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya” (Mat. 13:41). Yesus berjanji untuk datang kembali dan melenyapkan semua kejahatan, menggantikannya dengan kebenaran. Dia memegang masa depan ditangan-Nya.

Mengapa saya percaya ini, sekalipun dimasa teror dan tragedi? Karena dia memegang orang yang sakit kusta dan menyembuhkannya. Karena Dia menyentuh orang lumpuh dan yang kerasukan roh jahat serta memulihkan mereka. Karena Dia berfiman maka orang mati dibangkitkan. Ya, saya percaya Dialah yang memegang masa depan Dialah yang akan menang.

Satu peristiwa yang cukup besar, cukup dahsyat untuk mengalahkan segala sesuatu yang dilakukan para teroris. Sebuah awan yang cukup cemerlang untuk mengalahkan asap dan api serangan-serangan yang membunuh. Yesus berjanji bahwa kita akan melihat “Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Lukas 21:27).

Dunia tidak lagi sama sejak pertama kali Yesus masuk dalam sejarah. Ketika Dia datang kembali, kerajaan-Nya akan mengambil alih seluruh dunia. kali ini semua orang sakit dan yang menderita akan disembuhkan. Kali ini semua orang yang “mati di dalam Kristus” akan dihidupkan. Ini adalah suatu janji yang akan memberikan kita satu pengharapan masa depan yang tak tergoyahkan. Kitab Suci meyakinkan kita bahwa sejarah bumi akan berkahir dalam penampakan Yesus yang penuh kemuliaan. Bukan awan jamur, namun awan kemuliaan Kristus akan menguasai masa depan. Kita bisa bergembira dalam pengharapan pasti kedatangan Tuhan kita.

Senin, 28 Februari 2011

KETIKA ALLAH MENYALAKAN API KEBANGUNAN ROHANI

“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani”. (Kisah 4:31)

Doa itu penuh kuasa. Ketika para murid berdoa, Roh Allah turun atas mereka. Dipenuhi dengan kuasa Roh Allah, mereka mengabarkan Firman-Nya. Para pedagang dan petani, buruh dan tentara, pemungut cukai dan nelayan ditobatkan. Pencuri menjadi orang jujur. Pelacur jadi orang bersih. Para pembunuh menjadi lemah lembut. Kekristenan di Perjanjian Baru membuat dampak dramatis pada abad pertama.

Disepanjang sejarah, kebangunan rohani telah membuat perbedaan yang mengubahkan kehidupan masyarakat-terjadi ketika Roh Allah benar-benar bekerja. Semua dimulai ketika seorang mahasiswa kependetaan Welsh bernama Evan Roberts mempunyai masalah tidur. Di musim gugur tahun 1904 ia berulangkali terbangun ditengah malam dengan “merasakan kehadiran Allah dan persekutuan bersama Dia.” Ketika ia mulai berdoa secara teratur dengan beberapa teman, terbukti Allah memiliki maksud. Salah satu kelompok itu menyatakan keyakinan bahwa Allah akan memberikan mereka 100.000 jiwa di Wales. Evan Roberts mulai berkhotbah pada pertemuan orang-orang muda. Pekabaran yang berpusat kepada Kristus yang disampaikannya bersama yang lain menghebohkan seluruh negeri itu. Di beberapa kota, setiap gereja dipadati mulai pukul 06:00 sore sampai 01:00 dini hari tiap malam selama satu tahun. Orang-orang mengakui kesalahan mereka kepada Allah dan satu sama lain. Yang salah diluruskan, harta benda dan uang dikembalikan. Dalam periode 18 bulan, dari tahun 1905 sampai 1906, kejahatan hampir tidak ada. Pada pengadilan yang jarang terjadi, sang hakim menyela peradilan dan menuntun sang terdakwa kepada Kristus. Para petugas polisi dan ahli-ahli hukum menyanyikan lagu pujian. Kebangunan rohani itu bahkan mencapai pertambangan Welsh. Sumpah serapah buruh tambang menghilang. Kata-kata lembut menggantikan makian para pengurus mereka. Kebangunan rohani di Welsh mengirim gelombang pembaruan rohani di seluruh dunia.

Allah rindu mencurahkan Roh-Nya atas anda. Ia rindu agar Anda menjadi pengubah dunia. Anda bisa mengubah dunia disekitar Anda. Roh yang bekerja melalui Anda akan membuat satu perbedaan. Roh yang mengubah kehidupan Anda akan mengubah kehidupan orang lain melalui Anda. Ketika Allah menyalakan api kebangunan rohani di dalam kehidupan Anda, percikan kebangunan ditiup oleh angin Roh-Nya untuk menerangi orang-orang disekitar Anda.

Selama kebangunan rohani di Welsh, dua orang wartawan mengadakan perjalanan dari London untuk melaporkan peristiwa itu. Ketika mereka tiba di desa Welsh, mereka bertanya pada seorang polisi mengenai arah terjadinya kebangunan itu. Petugas itu meluruskan tubuhnya yang setinggi enam kaki dua inci dan berkata, “jika Anda ingin menemukan tempat kebangunan rohani itu, lihatlah di dalam seragam ini. Itu ada di dalam hati saya.” Kebangunan rohani selalau dimulai di dalam hati seseorang.